Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Software Program SPBU

Bahasa program low-level berbasis kinerja digital input, dan assembler adalah salah satu bahasa pemrograman dalam kategori low level language, dipergunakan untuk berkomunikasi dan memberi perintah kepada komputer atau alat elektronik tertentu (digital input). Mengutip Wikipedia.org bahwa menurut tingkat kedekatannya dengan mesin komputer, bahasa pemrograman terdiri dari:
*     Bahasa Mesin, yaitu memberikan perintah kepada komputer dengan memakai kode bahasa biner, contohnya 01100101100110 
*     Bahasa Tingkat Rendah, atau dikenal dengan istilah bahasa rakitan (bah.Inggris Assembly), yaitu memberikan perintah kepada komputer dengan memakai kode-kode singkat (kode mnemonic), contohnya [kode_mesin|MOV], SUB, CMP, JMP, JGE, JL, LOOP, dsb. 
*     Bahasa Tingkat Menengah, yaitu bahasa komputer yang memakai campuran instruksi dalam kata-kata bahasa manusia (lihat contoh Bahasa Tingkat Tinggi di bawah) dan instruksi yang bersifat simbolik, contohnya {, }, ?, <<, >>, &&, ||, dsb. 
*     Bahasa Tingkat Tinggi, yaitu bahasa komputer yang memakai instruksi berasal dari unsur kata-kata bahasa manusia, contohnya begin, end, if, for, while, and, or, dsb. Komputer dapat mengerti bahasa manusia itu diperlukan program compiler atau interpreter.

bahasa pemrograman dalam kategori low level language

Memperoleh kepercayaan memimpin divisi R&D (Research and Development), memaksa untuk kembali membongkar logika dalam menghadapi tantangan menghasilkan produk bermutu, tatanan logika selama ini terbentuk memang khusus menghadapi kebutuhan alur kinerja manajemen rumah sakit, dan kini dipaksa beralih memahami logika kinerja alat atau mesin.

Sebelumnya menggunakan bahasa pemrograman high-level, kini harus mampu memahami bahasa pemrograman low-level yang hanya mengenal ON atau OFF (digital input) dari suatu alat atau mesin tertentu.

Tantangan menghasilkan produk software program bermutu berupa memenuhi keperluan SPBU, dengan inovasi berupa penyediaan fasilitas pembeli BBM melayani sendiri (swalayan - bayar dulu baru ambil bbm sesuai nilai bayar - nozle pompa berhenti keluarkan bbm secara otomatis), diberi nama proyek pekerjaan pengembangan aplikasi SPBU swalayan (development SPBU Self Service Application), dan sebagai pilot project dikhususkan hanya untuk kendaraan roda dua dulu.

Produk software program ini sudah tersedia di wilayah Indonesia Barat khususnya Jakarta, namun untuk wilayah Indonesia Timur belum ada, ilustrasi kronologi dapat dijelaskan dengan diawali pembeli BBM menyampaikan kebutuhannya kepada petugas SPBU yang telah dilengkapi alat cashier portable mobile (mesin kasir), petugas memilih salah satu pilihan harga pada menu pada layar touch screen, pembeli BBM membayar, dan selanjutnya menuju pompa nozle yang telah ditentukan dan mengisi tangki bbm.

Sebagai resiko sosialisasi kedepan adalah mengantisipasi kondisi pembeli BBM yang belum membuka tangki BBM, tapi tangan sudah memegang nozle, atau bahkan telah menekan nozle dan tumpah.
programming

Tantangan software program aplikasi komputer ini terletak pada pemakaian touch-screen, kemudian dilanjutkan dengan sinyal output menuju local server (artinya ada tantangan komunikasi mesin kasir portable ke local server), local server ke alat kontrol (controller) yang tertanam di mesin tiket printer, controller bertugas mengontrol nozle pompa agar otomatis "hanya" mengeluarkan jumlah liter tertentu kemudian berhenti, selanjutnya apabila pembeli BBM ingin mencetak bukti pembelian, bisa tekan tombol di mesin tiket printer, untuk mencetak bukti transaksi pembelian BBM.

Software program aplikasi komputer SPBU Self Service Application, membutuhkan keahlian penguasaan bahasa pemrograman tingkat rendah (low-level programming language) agar dapat melakukan komunikasi antar alat, monitoring dan pekerjaan kontrol kinarja alat (controlling). Kebutuhan tenaga kerja bidang ini adalah mereka yang memiliki latar belakang pendidikan elektronik dengan bekal pemahaman low-level programming.

Diluar sana sudah banyak yang merambah peluang pekerjaan pengembangan software program SPBU ini, bahkan dalam perkembangan tehnologi robotik terus menunjukkan geliat wujud nyata, dan Indonesia telah banyak menghasilkan karya bidang "aneh" ini, walaupun masih berjalan dengan silent (diam-diam), sangat hebat apabila pemerintah memberikan dorongan untuk produk inovasi berupa kemampuan kami untuk membuat alat otomatis pemantau pelanggaran lalu lintas, monitoring pengemudi kendaraan (semacam blackbox pesawat), peniadaan gerbang pintu tol (toll gate), peniadaan kasir di pusat perbelanjaan (artinya pengunjung mengisi kantong belanjaan dengan ragam keperluannya, dan kantong otomatis memberikan informasi kumulatif harga barang, kemudian saat memasuki area pembayaran dipersilahkan konfirmasi, selanjutnya nilai kartu member terdebet sesuai nilai belanja.

Untuk lebih mudah lagi ... bagaimana apabila kami mampu menghapus token listrik rumah Anda, diganti dengan fasilitas melalui handphone atau smartphone?, bayar rekening listrik via ATM, atau beli pulsa listrik masih harus naik kursi untuk memasukkan nomor kode pulsa?, bagaimana jika saat listrik padam karena kehabisan pulsa, cukup masukkan ID pelanggan dan nilai pulsa yang dibeli, begitu transaksi OK, listrik rumah Anda menyala kembali.

Mengantisipasi kebutuhan tentang catatan perkembangan penyakit pasien yang dapat dipantau oleh dokter dimanapun berada, merupakan ambisi kami untuk memberikan manfaat canggih memenuhi kebutuhan software program rumah sakit berwawasan global.

Baca : DFD dan ERD

Bekerja ditengah kawula muda bertalenta masa depan, terkadang membuat iri hati tentang jaman saat muda dulu dimana teknologi masih sangat terbatas, majulah Indonesia, dan mari kita berusaha memahami dengan menyaksikan sasaran tujuan mengapa kami berusaha menggali potensi prospek bahasa program low-level berbasis kinerja digital input, yang dapat digambarkan dalam video dibawah ini.