Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Sistem Persediaan Barang Rumah Sakit

Sistem Informasi Manajemen Persediaan Barang

Bagaimana kebutuhan informasi persediaan barang dagang, dapat dipenuhi oleh software rumah sakit pada sub-kategori sistem informasi manajemen persediaan barang?.

persediaan barang dagangKebutuhan unit pengadaan barang dan jasa paling utama adalah bagaimana agar menyesuaikan operasional dengan semakin banyak model kontrol pengawasan persediaan barang dagang yang bersifat dinamis.

Unit kerja pengadaan barang dan jasa rumah sakit, akan melibatkan komponen kontrol berikut ini, yakni : kualitas barang tepat, jumlah satuan tepat, pada waktu yang tepat, dari sumber yang tepat, pada harga wajar. Kontrol unit kerja pengadaan barang dan jasa, menentukan kualitas, kuantitas, item, harga dan waktu pembelian barang.

Fungsi unit kerja pengadaan barang dan jasa, diperlukan sebagai unit penanggung jawab terhadap ketersediaan stok kebutuhan operasional rumah sakit, dan bertugas melakukan kegiatan pembelian stok barang, persediaan, mesin dan peralatan, dengan persyaratan dan kondisi paling menguntungkan, dengan tetap mengutamakan kualitas.

Ukuran unit kerja pengadaan barang dan jasa, tergantung pada jumlah item barang, dan jumlah stok barang yang akan dibeli oleh rumah sakit.


Kontrol Pengendalian Pembelian

Rumah Sakit, dipastikan melakukan investasi dana dalam jumlah besar, untuk keperluan pengadaan stok barang, sebagai kebutuhan utama penunjang operasional. Oleh karena itu, dibutuhkan manajemen perencanaan dan kontrol pengendalian pembelian yang tepat.

Kontrol perencanaan pembelian, mengacu pada pembelian barang dengan kualitas tepat, dalam jumlah yang tepat, pada harga wajar, serta pada waktu yang tepat. Hal ini penting, dan harus mengikuti prosedur pembelian barang berkaitan dengan biaya, kualitas, volume, waktu, dan pengiriman barang.

Prosedur kontrol pembelian, diawali penerbitan permintaan stok, diikuti penerbitan order pembelian, penerimaan stok, pendistribusian stok, pemakaian stok, dan pembayaran tagihan biaya pengadaan, serta prosedur penyimpanan persediaan stok.


Sistem Persediaan Barang

Ada dua model penerapan sistem persediaan barang, yaitu :
*     Desentralisasi persediaan barang
*     Sentralisasi persediaan barang


Desentralisasi Persediaan Barang

Desentralisasi persediaan barang, mengacu pada kebutuhan stok oleh seluruh unit kerja rumah sakit untuk memenuhi kebutuhan mereka. Pembelian terjadi ketika unit kerja membeli secara terpisah dan individual.

Dalam pembelian desentralisasi, tidak ada satu manajer pembelian memiliki hak membeli stok barang untuk memenuhi kebutuhan semua departemen dan divisi. Pembelian desentralisasi sangat membantu mengatasi kebutuhan membeli stok segera, jika situasi mendesak.



Keuntungan :

*     Stok dapat dibeli oleh masing-masing unit kerja, sebagaimana dan ketika diperlukan.
*     Stok mudah dibeli dalam jumlah yang tepat, kualitas yang tepat, pada tiap departemen.
*     Tidak ada investasi besar diperlukan pada awalnya.
*     Nota pembelian dapat ditempatkan dengan cepat.
*     Penggantian stok rusak membutuhkan waktu singkat.


Kekurangan :

*     Kerugian rumah sakit, karena tidak mendapatkan manfaat dari pembelian massal.
*     Staf pembelian, tidak memiliki pengetahuan sama, tentang item barang.
*     Ada kemungkinan pemborosan dalam pengadaan stok.
*     Kurangnya kontrol terhadap pengadaan stok.
*     Kurangnya kerjasama dan koordinasi antar unit kerja.


Sentralisasi Pengadaan Stok

Pembelian terpusat, mengacu pada pembelian barang oleh unit kerja pembelian tunggal. Unit kerja dipimpin dan dikelola manajer pembelian. Dalam pembelian terpusat, semua pembelian dilakukan bermanfaat menghindari duplikasi, tumpang tindih dan pengadaan stok item beragam dalam jenis yang sama. Sebuah rumah sakit harus mengikuti pengadaan stok terpusat untuk memastikan kontrol stok tepat serta efisiensi penyimpanan.

Di bawah sistem ini, unit kerja pembelian dibutuhkan oleh semua unit kerja dan cabang-cabang perusahaan.



Keuntungan :

*     Dengan kuantitas massal, item stok dapat dibeli dengan harga murah, dengan syarat pembelian menguntungkan.
*     Pelayanan manajer pembelian efisien, khusus dan berpengalaman dapat diperoleh.
*     Tata letak penyimpanan lebih baik.
*     Pencatatan dan akuntansi lebih akurat, dalam pengadaan stok.
*     Biaya transportasi berkurang, karena pembelian stok dalam jumlah massal.
*     Sentralisasi pembelian menghindari pembelian tanpa perencanaan.
*     Sentralisasi pembelian menghindari duplikasi barang.
*     Sentralisasi pembelian membantu menjaga keseragaman dalam kebijakan pembelian.
*     Sentralisasi pembelian membantu meminimalkan investasi biaya penyimpanan persediaan.


Kekurangan :

*     Investasi tinggi.
*     Membutuhkan waktu distribusi dari gudang pusat, ke unit-unit kerja pelayanan.
*     Sentralisasi pembelian tidak cocok, apabila cabang usaha terletak pada lokasi geografis berjauhan.
*     Sulit memenuhi kebutuhan darurat.
*     Stok rusak tidak dapat diganti, dalam waktu singkat.
Pembahasan diatas merupakan garis besar fungsi unit pengadaan stok barang rumah sakit, dan untuk membahas prosedur pengadaan barang dan jasa rumah sakit, dapat diterbitkan dalam materi artikel posting berikutnya.

Sementara ditinjau dari sisi teknologi informasi, berhubungan dengan sistem persediaan barang rumah sakit, maka penjelasannya sebagai berikut :

Modul sistem informasi manajemen persediaan barang, sebagai sub bagian utama software rumah sakit, melalui tahap proses audit sistem informasi, dapat diketahui kelengkapan software rumah sakit, telah mencakup dan menjawab kebutuhan semua unit kerja di rumah sakit, dengan cara mencermati kelengkapan fasilitas yang telah tersedia, lebih penting lagi adalah bagaimana kinerja modul dalam mendukung operasional.

Baca : Prosedur Sistem Informasi Manajemen Persediaan

Semoga bermanfaat.